penggalan kisah neraka

menjadi pelantun nafsu bukan hanya tersambung pada otak kiri yang mati. aku selalu berusaha mencari jati diri yang mungkin sudah sedikit terlihat namun jatuh dibawah remah remah kumpulan roti kemarin pagi. demikian lantang aku mencintai fiksi. terasa begitu menggoda kehidupan penuh noda dan penggalan kisah neraka. deretan molekul tawa penuh canda akan malam yang larut memudarkan sedikit demi sedikit pagi dan intuisi. beberapa tikus lapar di tumpukan sampah menjajakan lututnya hingga berdarah, aku bersama sekawanan kera dan singa menengadah jari tengah. anakmu dan istrimu sudah menjadi mitos belaka, bukan harga dan bukan apa apa. mungkin kita sesama jantung akan tindak tanduk penguasa, tapi darah masih mengalir untuk tidak menjadi kurcaci dari lolongan serigala.

Comments

Popular posts from this blog

telinga,mata,hati...

Melebihkanmu

Publik Racun